a 7 - Gunung Indonesia yang Punya Medan Paling Horor
HOME

Gunung Indonesia yang Punya Medan Paling Horor

 Sebelum mendaki gunung, traveler harus siap mendaki medan yang curam serta cuaca yang dingin. Beberapa gunung di Indonesia mempunyai medan yang berlainan.

Youtuber yang menyukai menyediakan content horror di pegunungan, Prasodjo Muhammad beberapa kali sudah mendaki gunung di Indonesia. Antara gunung yang sempat didaki oleh Prasodjo Adalah, Gunung Gede, Gunung Cikuray di Garut, Gunung Semeru, Gunung Lawu, Gunung Sindoro serta Gunung Salak.

Nah, menurut Prasodjo, gunung yang mempunyai medan yang paling melawan ialah Gunung Salak. Gunung ini mempunyai track yang melawan buat pendaki.

“Menurut saya yang sangat seram itu yang dari sisi medan yakni Gunung Salak. Yang saat itu pernah pesawat Sukhoi jatuh di Gunung Salak,” kata Prasodjo, Sabtu (19/9/2020) dalam IG Live bersama-sama Detik Travel.

Simak juga: Hiking di Sentul yang sedang Naik DaunMemiliki track yang sebagian besar lumpur serta curam, Prasodjo merekomendasikan untuk traveler mendaki Gunung Salak pada musim kemarau, yakni di bulan Maret sampai Agustus.

“Jika Gunung Salak, pada musim panas tuch hujan, ditambah lagi pada musim hujan. Jika hujan tuch jalan yang semula kering itu langsung jadi sungai serta itu buat susah kita nentuin jalan,” kata Prasodjo.

Mendaki Gunung Salak, tentu saja traveler harus mempersiapkan tenaga bertambah sebab medannya yang melawan. Ditambah lagi waktu turun, traveler harus tambahan hati hati.

“Tehnik spesial sich tidak ada ya, hanya kita harus siapin tenaga lebih buat nanjak di medan semacam itu. Hanya kalau turun kita harus tambahan berhati-hati dengan medan seperti begitu. Sebab jika turun tentu semakin lebih susah karena itu harus bertambah berhati-hati terkecuali jika akang orang lokal yang sudah mengenal medan mah sudah biasa,” kata Prasodjo.

Untuk pendakian di Gunung Salak sendiri memerlukan waktu seputar enam jam. Satu perihal penting yang perlu traveler ingat, yakni tetap mempertahankan kesehatan.

“Jika tidak salah sich seputar 6 jam-an itu untuk pendakian enjoy ya, jika turun paling seputar 3 jam, 1/2 itu. Banyak yang naik terus turun lagi, tektok begitu tidak gunakan bermalam. Persiapan fisiknya harus bagus,” lebih Prasodjo.